RANGKUMAN WEBINAR BSN
Radnext Digital Indonesia
RANGKUMAN WEBINAR BSN
Slamet Aji Pamungkas (Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara)
Adapun kesadaran terkait PDP mencakup pemahaman bahwa data pribadi bukan hanya aset, tapi juga amanah. Data tersebut tidak dapat dimiliki oleh pihak manapun dan kepatuhan terhadap aturan perlindungan data pribadi memiliki sanksi bila dilanggar.
Mayastria Yekttiningtyas (Ketua Tim Kerja Pengembangan Standar Transportasi dan Teknologi Informasi,BSN)
SNI 8799-1:2023 adalah standar teknis yang mengatur
spesifikasi pusat data di Indonesia. Standar ini dirancang untuk penyedia
layanan berbasis elektronik, baik untuk publik maupun untuk keperluan sendiri.
SNI 8799-1:2023 mengatur persyaratan spesifikasi gedung, sistem kelistrikan,
sistem pendinginan, sistem jaringan data, sistem pemadam kebakaran, sistem
pemantauan pusat data, serta keamanan akses fisik. Standar ini juga mengatur
tentang strata pusat data, di mana strata I adalah yang paling dasar dan strata
IV adalah yang paling tinggi. Salah satu aspek yang diatur adalah ketahanan
gempa, di mana bangunan pusat data harus mampu menahan gempa sesuai dengan
kategori risiko yang ditentukan. Standar ini juga mengatur persyaratan terkait
ketahanan api, catu daya listrik dan persyaratan persediaan bahan bakar dan
konstruksi panel listrik. Standar ini sangat penting untuk memastikan keamanan
dan kehandalan pusat data di Indonesia.
Taufik Arianto S.ST, M.Kom ( Direktur Keamanan Siber dan Sandi TIK, Media dan Transportasi)
Taufik Arianto adalah seorang Direktur Keamanan Siber
dan Sandi TIK, Media dan Transportasi dengan banyak pengalaman kerja di
berbagai institusi dan organisasi terkait keamanan siber. Dia memiliki
pengalaman kerja di berbagai bagian, mulai dari bagian kepegawaian hingga
direktorat deteksi ancaman hingga menjadi Deputi Chair OIC-CERT. Taufik Arianto
juga memiliki sejumlah pengalaman dalam pengelolaan data center di Indonesia.
Beliau juga membagikan pemahamannya tentang
berbagai kerentanan dalam infrastruktur data center, termasuk akses
administratif yang tidak aman, autentikasi lokal yang tidak terlacak, protokol
manajemen perangkat keras, kerentanan perangkat keras, kebocoran data,
kelemahan dalam virtualisasi, kelemahan dalam infrastruktur jaringan, dan
keamanan fisik. Dia juga memberikan informasi tentang regulasi terkait
perlindungan data pribadi dan perlindungan infrastruktur informasi vital.
Beliau memaparkan aspek-aspek penting terkait
perlindungan data pribadi, termasuk sanksi pidana untuk pelanggaran terkait
data pribadi, perlindungan data pribadi sebagai hak konstitusional,
perlindungan infrastruktur informasi vital, dan amanat dalam Perpres 82 Tahun
2022 tentang Infrastruktur Informasi Vital.
Beliau juga menyampaikan informasi terkait identifikasi
infrastruktur informasi vital (IIV) dan layanan yang berkaitan dengan keamanan
siber, serta tata cara pengukuran tingkat vitalitas dan kematangan keamanan
siber. Taufik Arianto juga mengupas berbagai peraturan BSSN terkait pengukuran
tingkat kematangan keamanan siber dan pengelolaan insiden siber.
Selain itu, Beliau juga memberikan pandangan
tentang kolaborasi dalam pelindungan infrastruktur informasi vital (PIIV) dan
mengajak untuk selalu ingat bahwa "Kechilafan Satu Orang Sahaja Tjukup
Sudah Menjebabkan Keruntuhan Negara", dengan mengutip Mayjen TNI Dr.
Roebiono Kertopati (1914 - 1984), Bapak Persandian Republik Indonesia.
Hendra Suryakusuma (Ketua Umum Asosiasi Pengolahan Data Center Indonesia)
Klasifikasi Tier
-Meningkatkan efisiensi: SNI 8799 dapat membantu menyederhanakan operasi pusat data, mengurangi duplikasi, dan menghilangkan biaya yang tidak perlu. Hal ini dapat menghasilkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan kinerja dan keandalan layanan pusat data yang lebih baik.
-Memfasilitasi pertukaran data: SNI 8799 dapat membantu memfasilitasi pertukaran data antara organisasi dan sistem yang berbeda, baik di dalam maupun di luar negeri.Tujuan Dari Implementasi ISO 27001
- Perlindungan Data
-Manajemen Resiko
-Kepatuhan
-Kepercayaan dan Kredibilitas
-Peningkatan Berkelanjutan
Langkah
Implementasi ISO 27001
1.
Penilaian Awal
2.
Pengembangan ISMS
3.
Pelatihan dan Kesadaran
4.
Implementasi Kontrol Keamanan
5. Audit
dan Pemantauan
6.
Sertifikasi
Contoh
Implementasi ISO 27001 di Pusat Data
1. Kontrol
Akses Fisik
2. Keamanan
Jaringan
3.
Perlindungan Data
4. Keamanan
Aplikasi
5.
Manajemen Insiden
Contoh DRP
(Bagian dari): Organisasi Bencana
Proses:
Waktu Respons
Proses:
Waktu Pemulihan
Eskalasi
Proses dalam Kejadian Bencana
9 Langkah
Menuju Keamanan Siber
1. Memahami
Legislasi dan Persyaratan Lainnya
2.
Mendefinisikan Manfaat & Mendapatkan Dukungan Manajemen Puncak
3.
Menetapkan Tujuan Keamanan Siber
4. Memilih
Kerangka Kerja untuk Implementasi Keamanan Siber
5. Mengatur
Implementasi
6.
Penilaian Risiko & Pengurangan Risiko
7.
Implementasi Safeguards
8.
Pelatihan & Kesadaran
9. Keamanan
Siber adalah cerita yang tak pernah berakhir
Empat Jenis
Kejadian Keamanan
1. Bencana
Alam
2. Serangan
Jahat (Sumber Eksternal)
3. Serangan
Internal
4.
Malfunction dan Kesalahan Manusia yang Tidak Disengaja.
Komentar
Posting Komentar